Rabu, 27 Februari 2013

I knew you were trouble-Taylor Swift



I think--I think when it's all over,
It just comes back in flashes, you know?
It's like a kaleidoscope of memories.
It just all comes back. But he never does.
I think part of me knew the second I saw him that this would happen.
It's not really anything he said or anything he did,
It was the feeling that came along with it.
And the crazy thing is I don't know if I'm ever gonna feel that way again.
But I don't know if I should.
I knew his world moved too fast and burned too bright.
But I just thought, how can the devil be pulling you toward someone who looks so much like an angel when he smiles at you?
Maybe he knew that when he saw me.
I guess I just lost my balance.
I think that the worst part of it all wasn't losing him.
It was losing me.

Once upon a time a few mistakes ago
I was in your sights, you got me alone
You found me, you found me, you found me
I guess you didn't care, and I guess I liked that
And when I fell hard you took a step back
Without me, without me, without me

And he's long gone when he's next to me
And I realize the blame is on me

'Cause I knew you were trouble when you walked in
So shame on me now
Flew me to places I'd never been
'Til you put me down, oh
I knew you were trouble when you walked in
So shame on me now
Flew me to places I'd never been
Now I'm lying on the cold hard ground
Oh, oh, trouble, trouble, trouble
Oh, oh, trouble, trouble, trouble

No apologies, he'll never see you cry
Pretend he doesn't know that he's the reason why
You're drowning, you're drowning, you're drowning
Now I heard you moved on from whispers on the street
A new notch in your belt is all I'll ever be
And now I see, now I see, now I see

He was long gone when he met me
And I realize the joke is on me, yeah!

I knew you were trouble when you walked in
So shame on me now
Flew me to places I'd never been
'Til you put me down, oh
I knew you were trouble when you walked in
So shame on me now
Flew me to places I'd never been
Now I'm lying on the cold hard ground
Oh, oh, trouble, trouble, trouble
Oh, oh, trouble, trouble, trouble

And the saddest fear comes creeping in
That you never loved me or her, or anyone, or anything, yeah

I knew you were trouble when you walked in
So shame on me now
Flew me to places I'd never been
'Til you put me down, oh
I knew you were trouble when you walked in (you were right there, you were right there)
So shame on me now
Flew me to places I'd never been
Now I'm lying on the cold hard ground
Oh, oh, trouble, trouble, trouble
Oh, oh, trouble, trouble, trouble

I knew you were trouble when you walked in
Trouble, trouble, trouble
I knew you were trouble when you walked in
Trouble, trouble, trouble


I don't know if you know who you are until you lose who you are.

Selasa, 26 Februari 2013

Harus pilih siapa? Part 2

"Ya udah terserah lo!" Rizky berdiri, lalu meninggalkanku begitu saja. Lita menghampiriku lalu berbicara "Ca? Kamu gapapa?" dengan nada khawatir. "Haha, gapapa kok, cuma tadi meleng aja, hehe." ujarku sambil mengusap bagian kanan keningku yang tampaknya benjol. "benerrrr? itu jidat kamu benjol, biru lagi. Ga pulang aja?" Rita menghampiriku sambil memakan choki-choki yang ada di tangannya, "kalian berdua sama aja deh hehe. Aku gapapa kok. benjol dikit doang. Oh ya, itu Rizky kenapa sih? Lagi datang bulan? atau gimana? Judes banget." tanyaku, "gatau" jawab Lita dan Rita nyaris bersamaan, "wiihh, mentang-mentang kembar terus jawabnya kompak gitu? Haha ada-ada aja deh kalian", mereka hanya membalas dengan senyuman. Tiba-tiba terdengar bel sebanyak 3 kali, yang artinya pulang, aku terkejut, saat aku liat jam tanganku, "Lho? ini baru jam setengah 11 kan? kenapa udah pulang?" ujarku, "udah deh caaa, kamu kok kayanya ga pengen denger suara kebebasan itu sih?" kata Fani yang sedang membereskan mejanya, "suara kebebasan apaan? Bel tadi maksud kamu? Bukannya gamau, tapi aneh aja, tumben" jawabku sambil menggendong tas lalu berjalan keluar. "Cacaaaaa!", aku langsung menoleh kebelakang, "apa?" "Mau pulang bareng aku?"
Apa...? Ucapkan sekali lagi.......
Apakah ini mimpi?
Badanku terasa ringan....
Aku terbawa angin terbang ke langit...
Rasanya aku tak ingin turun lagi...
"Ca! Ca! Cacaaa!" suara Nathan memecahkan lamunanku, "di tanya kok malah ngelamun sih, mau bareng ga?" "eh, gausah hehe, aku pulang sendiri aja" tolakku. "Bener? Yaudah besok temenin aku ya, mau beli kado" ajak Nathan, "oke, aku duluan ya" ujar ku sambil meninggalkan Nathan yang masih berdiri di tempat tadi.
Ohya, aku lupa memperkenalkan diri, namaku Caca, sekarang aku duduk di kelas 1 SMA, aku anak ke-2 dari 2 bersaudara. Aku bersekolah di SMA Taruna. Aku terlahir di keluarga yang cukup berada. Kaka ku bernama Ine, ia duduk di kelas 2 SMA. Ya memang selisih umur aku dan kakakku tidaklah jauh jadi aku tidak memanggil dia "kakak"

Esok harinya, "Mah ! Ine mandinya lama tuh! Caca telat nih bisa bisa!" ujarku sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi, "Ine! Cepetan! Cacanya nanti telat!" mama pun ikut meneriaki Ine yang masih saja betah dikamar mandi. "ah Ineee!!! Caca mandi di bawah aja ah" kataku sambil berlari kebawah. Selesai mandi, terlihat Ine sedang menyantap sarapan paginya, "Eh Caca udah cantik jelita, tuh ada yang nyariin"
Dan ternyata laki-laki tampan itu sedang duduk santai di teras rumah ku sembari memandangi sekeliling...
Saat dia menoleh....... ternyata dia........


-to be continue-

Jumat, 14 Desember 2012

Pasto - Rasa Ini


REFF 1 :Tak dapat berkata-kataNyaman rasa di dalam dadaKu hanya ingin mencintaKu ungkapkan dengan nada-nada
Hangatnya senyumuSambut sapakuMenambah debar hatikuGelak tawamuSambut candakuGelora tak menentu
Ingikan kamu'Tuk jadi milikkuAkankah akuMemilikimu, MenyayangimuItu yang kumau
REFF 2 :Akankah suatu saat kau mengatakan sayangAku milikmuAkankah aku mampu mengungkapkanRasa ini
Back to : REFF 1
Ayunan langkahmuGemulai tubuhmuMengundang hasrat jiwaMendekap eratMengecup bibirmuKu cuma ingin dirimu
Kita kan bersamaKu ingin kau berada di siniDapatkah aku memilikimuHanya milikkuMungkinkah kau menyayangikuKu sayang kamuMampukah ku buat kau percayaPercayalah kasih
Back to : REFF 2, REFF 1 (2x)
Bawalah aku melayangTinggalkan semua rasa ragumuHanyalah kau dan akuRasa cinta kita
Back to : REFF 1 (2x)

Selasa, 11 Desember 2012

Harus pilih siapa? Part 1

Sepi.............Ini hati, bukan hutan. Tapi kenapa sepi banget?
Sepi.............Ini hati, ya ini hati! Kenapa sepi banget? 
Berdebu, apa ada yang peduli? 
Gelap, apa ada yang peduli? 
Sunyi, apa ada yang peduli?
Sedih, ya sedih. Sedih, sangat sedih. Tapi? Siapa peduli? 
Ujar ku dalam hati. Tiba-tiba, lamunanku terpecah oleh suara Nathan yang mengagetkanku. "Hayo mikirin apa?" katanya. "Engga kok" jawabku lesu. "ah bohong kamu, oh ya, aku bawakan kamu coklat" ujarnya sembari menyodorkan coklat, "aku alergi coklat!" sambil mengembalikan coklat kepada Nathan. "cewe elit, cantik, pinter, gaada yang alergi coklat" candanya. "Aku orang pertamanya!!!!" akupun berdiri dan meninggalkannya.
Apa aku benar benar alergi coklat?
Atau.............malah aku alergi didekatnya. 
Nampaknya bukan alergi, tapi hanya saja seperti layaknya aku di hembus angin semilir sejuk bak di pegunungan. 
Sungguh bodoh, kenapa tak ku ambil saja coklatnya? 
Ah...entah, lupakan.
Tak ku sangka, kepalaku tibatiba membentur pintu kelas. Aku taksadarkan diri, aku tak bisa melihat apa-apa. HITAM, GELAP! aku hanya bisa mendengar suara anak-anak sekelas menertawakanku, tapi tibatiba tawa itu pun hilang disambut dengan suara laki-laki, aku yakin itu Niko, karena dia ketua kelasku, dan kebetulan tadi dia habis daari ruang guru, dia menolongku, aku diangkat ke ruang UKS, untungnya tak jauhh dari kelasku. hanya melewati satu ruangan.
"Bangun woooooooi!!" suara itu terdengar keras di telingaku, "hush! Berisik lo! udah gue aja yang jagain dia, pergi pergi lo semua, berisik!" nampaknya Niko mengusir teman teman ku.
Apa? Niko? 
Bangun kan aku! 
Aku tak mau melewati detik-detik saat aku bersamanya! 
Ayoooo! Bangun! Haduh susah banget sihhhhhh
Tuhaaann, Kau pasti tau apa yang ku inginkan sekarang? 
Kabulkan..........
"Ini cewe tadi ngapain sih? Nyusahin aja, dan kenapa harus gue yang nolongin dia? Hih, males amat elah" Ujar Niko. Mendengar kata-kata itu, dada ku mendadak sesak.
Nampaknya aku salah untuk suka sama dia
Orang yang selama ini aku idamkan ternyata.....
Sakit sekali........Jantungku serasa berhenti
Kata-kata itu memang tidak berarti tapi kenapa kata-kata itu begitu menyesakan dada?
Aku harus pergi melupakannya, berhenti mengharapkannya.
Tiba-tiba....mataku bisa melihat keadaan sekitar, ruang UKS yang bersih, Niko yang sedang bermalas-malasan di kursi samping kasur, aku berusaha untuk duduk. Sakit, lemas, sulit sekali rasanya untuk duduk. "Eh, kamu udah bangun? Gimana keadaannya? Mau aku ambilin apa? Mau minum engga? Mau makan engga? Nanti aku beliin di kantin" katanya.
Mengapa dia cepat berubah? 
Yang mana dia?
Yang tadi apa yang sekarang? 
Beri aku jawaban. 
Aku butuh jawaban yang pasti.
Aku mengaguminya, tapi sifatnya pun aku tak tahu. 
"Hey, jawab dong......." lamunanku terpecah. "Oh, engga usah. Tapi bisa bantu aku ke kelas?" tanyaku lesu. "Oh ya jelas, pelan-pelan ya. Kamu ada-ada aja deh, masa bisa sampe kejedut pintu gitu? hehe" Candanya mencairkan suasana sambil mengacak-acak rambutku.
Oh Tuhan.......Apa yang harus ku lakukan? Apa ini Niko? 
Tuhan, turunkan aku....
Aku terbang terlalu tinggi, aku tak mau terjatuh

Tak terasa, kebahagiaan itu berakhir saat Niko membantuku duduk dan melepaskan rangkulannya.Aku heran, kelas sunyi sekali, hanya ada Niko, Rizky teman sebangku ku, Lita dan Rita si kembar yang tak terpisahkan. Rizky berbicara "Ngapain kamu sama dia? Rangkul-rangkulan engga jelas" "Gue dibantuin sama dia tadi gue habis dari UKS"

To Be Continue

Jumat, 03 Agustus 2012

miss you so much ,ATHENA!!!

I miss the moments when we are in Athena



























Raisa's lyric



Video : http://youtu.be/tsgccydpe0M
Kau datang dan jantungku berdegup kencang
Kau buatku terbang melayang
Tiada ku sangka getaran ini ada
Saat jumpa yang pertama
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama

Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had
Could it be love

Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama

Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had

Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had

Oh mungkinkah ini cinta

Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had

Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had